TUGAS
KOMUNIKASI ORGANISASI
DISUSUN
OLEH :
Nama : Atik Putri S.
NIM : D1613008
HUBUNGAN MASYARAKAT B
FAKULTAS ILMU SOSIALDANILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2014
Siapa yang tidak kenal candi Borobudur, candi terbesar di Indonesia sebagai warisan sejarah bangsa. semua anak sekolah pasti tahu lewat buku pelajaran atau bahkan pernah mengunjunginya. bahkan saat ini Candi Borobudur masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Lokasi Candi Borobudur
Terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, kurang lebih 100 km di
sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di
sebelah barat laut Yogyakarta.
Sejarah Borobudur
Sejarah Borobudur
Didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an
Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Dindingnya dihiasi dengan
2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha.
Candi Borobudur ini adalah sebagai model alam semesta yang dibangun sebagai
tempat suci untuk memuliakan Buddha. Berdasarkan bukti-bukti sejarah, Borobudur
ditinggalkan pada abad ke-14. Ditemukan pada tahun 1814 oleh Sir Thomas
Stamford Raffles, yang menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. .
Penamaan Borobudur pertama kali ditulis dalam buku "Sejarah Pulau
Jawa" karya Sir Thomas Raffles. Nama Bore-Budur, yang kemudian ditulis
BoroBudur, kemungkinan ditulis Raffles dalam tata bahasa Inggris untuk menyebut
desa terdekat dengan candi itu yaitu desa Bore (Boro); Raffles juga menduga
bahwa istilah 'Budur' mungkin berkaitan dengan istilah Buda dalam bahasa Jawa
yang berarti "purba"– maka bermakna, "Boro purba".
Ahli Sejarah J.G. de Casparis dalam disertasi doktor pada tahun 1950
berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan yang didirikan
oleh Raja Mataram dari wangsa Syailendra bernama Samaratungga, yang
melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat
diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur
diperkirakan memakan waktu setengah abad. Casparis memperkirakan bahwa Bhūmi Sambhāra
Bhudhāra dalam bahasa Sanskerta yang berarti "Bukit himpunan kebajikan
sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur.
Menurut legenda masyarakat setempat perancang Borobudur bernama
Gunadharma, sedikit yang diketahui tentang arsitek misterius ini. Namanya
lebih berdasarkan dongeng dan legenda Jawa dan bukan berdasarkan prasasti
bersejarah. Legenda Gunadharma terkait dengan cerita rakyat mengenai perbukitan
Menoreh yang bentuknya menyerupai tubuh orang berbaring. Dongeng lokal ini menceritakan
bahwa tubuh Gunadharma yang berbaring berubah menjadi jajaran perbukitan
Menoreh, tentu saja legenda ini hanya fiksi dan dongeng belaka.
Tahapan Pembangunan Borobudur
Tahapan Pembangunan Borobudur
Arkeolog menduga bahwa rancangan awal Borobudur adalah stupa tunggal besar
yang memahkotai puncaknya. Diduga massa stupa raksasa yang luar biasa besar dan
berat ini membahayakan tubuh dan kaki candi sehingga arsitek perancang
Borobudur memutuskan untuk membongkar stupa raksasa ini dan diganti menjadi
tiga barisan stupa kecil dan satu stupa induk seperti sekarang. Berikut ini
adalah perkiraan tahapan pembangunan candi Borobudur:
Tahap pertama: Masa pembangunan candi Borobudur diperkirakan kurun antara tahun 750 dan 850 M. Dibangun di atas bukit alami, bagian atas bukit diratakan dan pelataran datar diperluas. Borobudur tidak seluruhnya terbuat dari batu andesit, bagian bukit tanah dipadatkan dan ditutup struktur batu sehingga menyerupai cangkang yang membungkus bukit tanah. Sisa bagian bukit ditutup struktur batu lapis demi lapis. Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Awalnya seperti dirancang sebagai piramida berundak, tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar. Dibangun tiga undakan pertama yang menutup struktur asli piramida berundak.
Tahap pertama: Masa pembangunan candi Borobudur diperkirakan kurun antara tahun 750 dan 850 M. Dibangun di atas bukit alami, bagian atas bukit diratakan dan pelataran datar diperluas. Borobudur tidak seluruhnya terbuat dari batu andesit, bagian bukit tanah dipadatkan dan ditutup struktur batu sehingga menyerupai cangkang yang membungkus bukit tanah. Sisa bagian bukit ditutup struktur batu lapis demi lapis. Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Awalnya seperti dirancang sebagai piramida berundak, tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar. Dibangun tiga undakan pertama yang menutup struktur asli piramida berundak.
Tahap kedua: Penambahan dua undakan persegi,
pagar langkan dan satu undak melingkar yang diatasnya langsung dibangun stupa
tunggal yang besar.
Tahap ketiga: Ada perubahan rancang
bangun, undak atas lingkaran dengan stupa tunggal induk besar dibongkar dan
diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa yang lebih kecil dibangun berbaris
melingkar pada pelataran undak-undak ini dengan satu stupa induk yang besar di
tengahnya. Oleh karena alasan tertentu pondasi diperlebar, dibangun kaki
tambahan yang membungkus kaki asli.
Tahap keempat: Dilakukan perubahan kecil
berupa penyempurnaan relief, penambahan pagar langkan terluar, perubahan tangga
dan pelengkung atas gawang pintu, serta pelebaran kaki.
Kenapa Candi Borobudur Ditinggalkan
Kenapa Candi Borobudur Ditinggalkan
Candi Borobudur terlantar selama berabad-abad terkubur di bawah lapisan
tanah yang ditumbuhi pohon dan semak belukar sehingga Borobudur menyerupai
bukit. Alasan sesungguhnya penyebab Borobudur ditinggalkan hingga
kini masih belum diketahui. Belum diketahui secara pasti sejak kapan bangunan
suci ini tidak lagi menjadi tempat ziarah umat Buddha.
Pada kurun waktu antara 928 dan 1006, Raja Mpu Sindok memindahkan ibu kota
kerajaan Medang ke kawasan Jawa Timur setelah serangkaian letusan gunung
berapi; tidak dapat dipastikan apakah faktor inilah yang menyebabkan Borobudur
ditinggalkan, akan tetapi beberapa sumber menduga bahwa sangat mungkin
Borobudur mulai ditinggalkan pada periode ini. Menurut Soekmono (1976) candi
ini mulai benar-benar ditinggalkan sejak penduduk sekitar beralih
keyakinan kepada Agama Islam pada abad ke-15.
Disini saya sebagai PR tempat wisata Candi Borobudur.
Dalam press release yang saya tulis
diatas saya menjelaskan sejarah berdirinya Candi Brorobudur, saya juga
menambahkan beberapa informasi lainnya seperti lokasi Candi Borobudur dan Tahapan
pembangunan Candi Borobudur.
Tanggapan yang diperoleh setelah press release tersebut
ada yaitu semakin banyaknya wisatawan yang datang ke Candi Borobudur, para wisatawan
tertarik terhadap sejarah berdirinya Candi Borobudur. Para wisatawan juga kagum
terhadap kemegahan Candi Borobudur. Banyak diantara wisatawan yang membeli
sovenir berupa replika Candi Borobudur dan lain sebagainya.
Seiring dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang,
maka pendapatan yang diperoleh Candi Borobudur semakin bertambah. Maka dengan
itu kami juga memperbaiki serta menambah fasilitas-fasilitas yang ada di Candi
Borobudur.
Menurut saya selaku PR tempat wisata Candi Borobudur,
press release yang saya buat menimbulkan dampak yang positif terhadap Candi
Borobudur, hal ini terbukti dari semakin banyaknya turis dan wisatawan yang
berkunjung. Kami juga akan meningkatkan kebersihan di area Candi Brorobudur,
supaya para wisatawan akan lebih nyaman. Diharapkan jumlah wisatawan akan
bertambah seiring dengan tibanya libur semester gasal akhir tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar