MAKALAH
MARKETING
PUBLIC RELATIONS
PT. Telekomunikasi Indonesia
DISUSUN
OLEH :
Nama NIM
1. Atik
Putri S (D1613008)
2. Galih
Suryo Laksono (D1613026)
3. Putri
Agustina (D1613076)
4. Rinda
Narrumi (D1613088)
5. Valentina (D1611
)
PROGAM
STUDI HUBUNGAN MASYARAKAT B 2013
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
A.
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi berbasis pita lebar
(broadband) semakin mempersempit jarak antara penggunanya. Teknologi broadband
memberikan pilihan luas bagi end user untuk membangun komunikasi dengan
mitranya di daerah atau negara lain dengan sangat efektif dan biaya yang sangat
efisien dibandingkan dengan menghubunginya via layanan telekomunikasi biasa. PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) memanfaatkan peluang ini dengan
memperkuat infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan
produknya menuju Information, Media dan Edutainment (“IME”). Tak hanya membuka
sumber-sumber pendapatan baru bagi Perusahaan, fokus Telkom pada
penyelenggaraan IME juga merupakan sumbangsih Telkom pada kemajuan ekonomi dan
kecerdasan bangsa.
Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“Telkom”, ”Perseroan”, “Perusahaan”,atau “Kami”)
merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan
di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku
di negara ini. Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara yang sahamnya
diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah
Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham
Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock
Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan public offering without
listing (“POWL“) di Jepang.
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Operator Telekomunikasi, Informasi,
Media, Edutaintment, dan Services (TIMES)
Kemajuan teknologi berbasis pita lebar
(broadband) semakin mempersempit jarak antara penggunanya. Teknologi broadband
memberikan pilihan luas bagi end user untuk membangun komunikasi dengan
mitranya di daerah atau negara lain dengan sangat efektif dan biaya yang sangat
efisien dibandingkan dengan menghubunginya via layanan telekomunikasi biasa. PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) memanfaatkan peluang ini dengan
memperkuat infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan
produknya menuju Information, Media dan Edutainment (“IME”). Tak hanya membuka
sumber-sumber pendapatan baru bagi Perusahaan, fokus Telkom pada
penyelenggaraan IME juga merupakan sumbangsih Telkom pada kemajuan ekonomi dan
kecerdasan bangsa.
Berikut ini adalah definisi mengenai layanan TIME
secara satu per satu:
·
- TELECOMMUNICATION
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis
legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan
telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon
nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan
jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak
Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam
segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah
(“UKM”) serta korporasi.
·
- INFORMATION
Layanan informasi merupakan model bisnis
yang dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini
memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja
dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Managed
Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).
·
- MEDIA
Media merupakan salah satu model bisnis
Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan
Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.
·
- EDUTAINMENT
Edutainment menjadi salah satu layanan
andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak
muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”),
SMS Content, portal dan lain-lain.
Komitmen kami untuk mendukung mobilitas
dan konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan
ritel maupun korporasi terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan
serta produk yang kami tawarkan. Hal itu terbukti dengan kontinuitas
peningkatan di sisi jumlah pelanggan kami, yakni mencapai 129,8 juta pelanggan
per 31 Desember 2012, atau meningkat sebesar 7,8%. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 8,6 juta pelanggan merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak,
14,2 juta pelanggan telepon nirkabel tidak bergerak, dan 107,0 juta pelanggan
telepon seluler. Pertambahan jumlah pelanggan seluler Kami sebesar 13,8% atau
13,0 juta pelanggan menjadi 107,0 juta pelanggan di akhir tahun 2012.
VISI DAN MISI
Visi:
Untuk menjadi pelopor dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan di
Asia
Misi:
§ Mengambil peran aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih cerdas
melalui pendidikan teknologi InfoComm;
§ Mengambil peran aktif
dalam meningkatkan kualitas hidup dalam kehidupan masyarakat.
§ Mengambil peran aktif
dalam memelihara keseimbangan alam.
Pasca Flexi Ditutup, Telkom Andalkan IndiHome di Pasar Ritel
15:25:25 | 12 Feb 2015
Jakarta
- Layanan triple play dengan teknologi fiber-to-the-home
(FTTH) milik Telkom telah berhasil membuat 200 ribu pelanggan rumahan kepincut
untuk merasakan akses internet 100 Mbps yang dibundel dengan banyak penawaran
gratis di paket IndiHome.
“Target kita
tahun ini ada sekitar tiga juta pengguna IndiHome. Respons pasar bagus terhadap
produk ini karena setiap hari terjadi akuisisi pelanggan baru,” ungkap Jemy
Confido, VP Consumer Marketing & Sales Telkom, saat ditemui semalam dalam
peluncuran IndiHome Movie Card (IMC) di Plaza Senayan, Jakarta.
IndiHome memang
jadi andalan terbaru Telkom di segmen konsumer setelah melepas empat juta
pelanggan Flexi ke Telkomsel. Target dari IndiHome sendiri adalah perumahan
dengan menawarkan solusi digital bagi keluarga.
“Kita inginnya
di rumah itu keluarga bisa menikmati layanan komunikasi yang berkualitas.
Walaupun ada gadget, bisa di-offload ke WiFi dengan akses pakai
IndiHome. Jadi, semua kegiatan online di rumah itu sewajarnya
menggunakan fiber optic agar nyaman,” lanjut Jemy.
Menurutnya,
IndiHome akan mampu berbicara banyak di pasar karena dari sisi internal, Telkom
memiliki alat produksi yang mumpuni, sedangkan di eksternal membaiknya daya
beli masyarakat seiring dengan stabilnya perekenomian di Indonesia akan
meningkatkan kebutuhan informasi melalui internet.
Ditambahkannya,
untuk meretensi pelanggan IndiHome, Telkom bekerjasama dengan jaringan Bioskop
21 dan XXI menerbitkan kartu IndiHome Movie Card yang bisa dipakai untuk nonton
gratis.
“Kegiatan ini
dimaksudkan sebagai apresiasi bagi pelanggan yang melakukan registrasi layanan
baru IndiHome Fiber. Program khusus bagi pelanggan IndiHome Fiber ini digelar
serentak mulai hari ini hingga akhir tahun 2015,” ujarnya
Selain mengemas bundling pemasaran IndiHome lewat dunia perfilman, Telkom juga gencar menyasar segmen penikmat musik untuk memperkenalkan paket jagoan internet broadband rumahannya.
Salah satunya lewat promosi konser musisi legendaris Air Supply yang digelar di dua kota. Tepatnya di di Graha Cakrawala kota Malang dan di Tentrem Ballroom Yogyakarta. Konser ini merupakan rangkaian Air Supply 40th Anniversary Tour.
Bukan tanpa
alasan Telkom mendompleng di konser musik itu untuk jalur promosinya. Pasalnya,
kedua kota pelajar dan mahasiswa itu dinilai sangat besar tingkat kebutuhan
akan akses internetnya.
Basis pengguna
Internet di Malang dan Yogyakarta selama ini diakui terus mengalami pertumbuhan
yang cukup signifikan sehingga kehadiran IndiHome merupakan sebuah langkah yang
tepat untuk lebih meningkatkan penetrasi internet di kedua kota tersebut.
Untuk melayani kebutuhan high speed Internet di Malang dan Yogyakarta, Telkom telah menggelar fiber optik yang bisa melayani 100 ribu pelanggan di Malang dan Yogyakarta.
"Saat ini IndiHome sudah menjadi market leader penyedia layanan Internet broadband kedua kota tersebut," kata Dian Rachmawan, Direktur Consumer Service Telkom di kesempatan terpisah.
IndiHome menghadirkan kualitas 100% fiber untuk menghantarkan layanan lengkap teleponi, internet dan IPTV. Selain gratis telepon 1.000 menit, pelanggan IndiHome akan dimanjakan dengan internet teknologi fiber berkecepatan hingga 100 Mbps, serta IPTV melalui Usee TV.
Fitur yang triple play yang ditawarkan IndiHome lumayan menarik. Selain internet optik 100 Mbps, penggunanya juga diberikan gratis telepon 1.000 menit dan bisa menikmati streaming dan download music sepuasnya, fasilitas anti virus, dan bebas menggunakan akses wifi.id di seluruh Indonesia
Untuk melayani kebutuhan high speed Internet di Malang dan Yogyakarta, Telkom telah menggelar fiber optik yang bisa melayani 100 ribu pelanggan di Malang dan Yogyakarta.
"Saat ini IndiHome sudah menjadi market leader penyedia layanan Internet broadband kedua kota tersebut," kata Dian Rachmawan, Direktur Consumer Service Telkom di kesempatan terpisah.
IndiHome menghadirkan kualitas 100% fiber untuk menghantarkan layanan lengkap teleponi, internet dan IPTV. Selain gratis telepon 1.000 menit, pelanggan IndiHome akan dimanjakan dengan internet teknologi fiber berkecepatan hingga 100 Mbps, serta IPTV melalui Usee TV.
Fitur yang triple play yang ditawarkan IndiHome lumayan menarik. Selain internet optik 100 Mbps, penggunanya juga diberikan gratis telepon 1.000 menit dan bisa menikmati streaming dan download music sepuasnya, fasilitas anti virus, dan bebas menggunakan akses wifi.id di seluruh Indonesia
Analisis
Dari artikel diatas
kami dapat menyimpulkan menggunakan sifat-sifat MPR (Philip Kotler) dari produk
baru dari Telkom yaitu Indihome. Dari sifat sifat-sifat MPR menurut Philip
Kotler yaitu :
a.
Membantu
peluncuran produk baru
Disini
pihak Telkom melakukan hal tersebut dengan meluncurkan produk Indihome, yang
berbasis pada IndiHome – paket triple play, maksudnya gabungan
internet kecepatan tinggi dengan fiber optic (hingga 100 Mbps), layanan TV kabel,
dan layanan telpon tetap.
b.
Membantu
penempatan kembali produk mapan
Menurut
kami, pihak Telkom tidak melakukan hal ini, dikarenakan produk-produk
sebelumnya seperti layanan internet Speedy tidak dikembangkan lagi, dan adanya
indihome lebih lengkap dari pada Speedy, dan pihak Telkom sendiri lebih
memfokuskan pada produk Indihome ini dan menghentikan produk internet Speedy.
c.
Membantu
minat untuk suatu kategori produk
Menurut
kami pihak Telkom melakukan strategi ini, bisa dilihat dari keunggulan produk
Indihome dengan paket triple play (layanan TV kabel, gabungan internet
kecepatan tinggi dan layanan telepon tetap. Dengan ini konsumen sangat tertarik
dengan produk Indihome, dan hal ini sangat menumbuhkan minat masyarakat akan
produk Indihome.
d.
Mempengaruhi
kelompok sasaran tertentu
Dengan
layanan triple play yang ditawarkan di Indihome, pasti sasaran yang dituju
adalah sasaran menengah sampai atas. Mengapa demikian, karena isu yang beredar,
harga indihome perbulannya hampir 400-500 per bulan. Jadi pengguna prduk
indihome sangat tertuju pada kelompok sasaran tertentu.
e.
Membela
produk yang menghadapi masalah dengan publik
Menurut
kami, Telkom belom melakukan hal ini, dikarenakan produk Indihome sendiri
sangat baru, dan penggunanya bisa dikatakan sedikit atau belum meluas.
f.
Membangun
citra perusahaan dengan mendukung produknya
Menurut
kami pihak telkom melakukan strategi ini, karena produk triple play sendiri
baru dibuat oleh pihak Telkom saja, dan ini sangat menguntungkan, karena akan
muncul kepercayaan dari masyarakat kepada Telkom atas produk barunya. Dan citra
tersebut akan semakin berkembang baik karena nama dari Telkom sendiri sudah
dikenal masyarakat lebih baik daripada provider lain.
Kritik
Kritik dari kelompok kami untuk produk
Telkom Indihome berupa kritikan-kritikan yang kami dapat dari keluhan
pelanggan-pelanggan Indihome. Pertama, web Indihome baru saja
dirilis, dan tidak ada informasi harga didalamnya. Info sepenting ini tidak
muncul di web mereka.
Digital marketing strategy IndiHome juga relatif
buruk. Kampanye terpadu dalam semua kanal digital (mulai dari Twitter,
Facebook, Youtube, hingga Mobile Friendly Web) nyaris tidak terlihat. Padahal
segmen konsumen yang merek bidik mangkalnya di social media channel tersebut.
Problem kedua yang saya temui, saat sedang register, visitor
malah dibuang ke web telkomShop yang tidak mobile friendly, perusahaan sekelas
Telkom, membuat web yang mobile friendly saja tidak sanggup. Tarif Indihome
awalnya 299 ribu per bulan untuk akses internet kecepatan 10 MBps plus gratis
langganan TV kabel. Harga yang menarik, sebab ini harga promosi (harga
normalnya 450 ribu. Kalau harga normal menjadi kurang menarik).
Namun ketika membayar bulanan Indihome, petugas
penagihan berkata bahwa membayar tetap Rp 450 ribu/bulan, tidak ada harga
promosi. Pihak Telkom tidak melakukan komunikasi dengan bagian marketing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar