Rabu, 22 Juni 2016

PERSEPSI


TUGAS
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
PERSEPSI
DISUSUN OLEH :

Nama         : Atik Putri S.
NIM            : D1613008

FAKULTAS ILMU SOSIAL
DAN
ILMU POLITIK
PERSEPSI

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional.
Ø  Perhatian (Attention)
“Perhatian adalah proses mental ketika stimuli  atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah” , demikian definisi yang diberikan oleh Kenneth E. Andersen (1972:46).

Faktor Eksternal Penarik Perhatian
a.       Gerakan, seperti organisme yang lain, manusia secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak.
b.      Intensitas Stimuli, kita akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari stimuli yang lain.
c.       Kebaruan (Novelty), hal-hal yang baru, yang luar biasa, yang berbeda, akan menarik perhatian.
d.      Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali, bila disertai dengan sedikit variasi, akan menarik perhatian.
Faktor Internal Penaruh Perhatian
a.       Faktor-faktor Biologis
Contohnya: Dalam keadaan lapar, seluruh pikiran di dominasi oleh makanan. Karena itu, bagi orang lapar, yang paling menarik perhatiannya adalah makanan.
b.      Faktor-faktor Sosiopsikologis
Contohnya: Berikan sebuah foto yang menggambarkan kerumunan orang banyak di sebuah jalan sempit. Tanyakan apa yang mereka lihat. Setiap orang akan melaporkan hal yang berbeda. Tapi seorangpun tidak akan dapat melaporkan beberapa orang yang terdapat pada gambar itu, kecuali kalau sebelum melihat foto mereka memperoleh pertanyaan itu. Bila kita di tugaskan untuk meneliti beberapa orang mahasiswi yang berada di kelas, kita tidak akan dapat menjawab berapa orang di antara mereka yang berbaju merah.
c.       Motif Sosiogenis
Sikap, kebiasaan dan kemauan mempengaruhi apa yang kita perhatikan.
Contohnya: Dalam perjalanan naik gunung, geolog akan memperhatikan batuan; ahli botani, bunga-bungaan; ahli zoologi, binatang; seniman, warna dan bentuk; orang yang bercinta, entahlah (Leafrancois,1974:56).
Kenneth E. Andersen (1971:51-52) menyimpulkan dalil-dalil tentang perhatian selektif yang harus diperhatikan oleh ahli-ahli komunikasi.
1.      Perhatian itu merupakan proses yang aktif dan dinamis, bukan pasif dan refleksif.
2.      Kita cenderung memperhatikan hal-hal tertentu yang penting, menonjol atau melibatkan diri kita.
3.      Kita menaruh perhatian kepada hal-hal tertentu sesuai dengan kepercayaan, sikap, nilai dan kepentingan kita.
4.      Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian, tetapi juga apa yang secara potensial akan menarik perhatian kita.
5.      Dalam situasi tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku kita untuk menghindari terpaan stimuli tertentu yang ingin kita abaikan.
6.      Walaupun perhatian pada stimuli berati stimuli tersebut lebih kuat dan lebih hidup dalam kesadaran kita, tidaklah berarti bahwa persepsi kita akan betul-betul cermat.
7.      Perhatian tergantung kepada kesiapan mental kita; kita cenderung mempersepsi apa yang memang ingin kita persepsi.
8.      Tenaga-tenaga motivasional sangat penting dalam menentukan perhatian dan persepsi.
9.      Intensitas perhatian tidak konstan.
10.  Dalam hal stimuli yang menerima perhatian, perhatian juga tidak konstan.
11.  Usaha untuk mencurahkan perhatian sering tidak menguntungkan karena usaha itu sering menuntut perhatian.
12.  Kita mampu menaruh perhatian pada berbagai stimuli secara serentak.
13.  Perubahan atau variasi sangat penting dalam menarik dan mempertahankan perhatian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar